Kalahkan Tentara Uni Afrika Milisi Al Syabaab Kuasai Kota
Kalahkan Tentara Uni Afrika Milisi Al Syabaab Kuasai Kota
Mustanir.com – Pada hari Ahad (26/06) ratusan mujahidin al-Syabaab dengan menenteng senjata menggunakan mobil truk pickup terlihat berkonvoi memasuki daerah Goof-Gadud yang berjarak sekitar 30 km di sebelah utara Baidoa. Para pejuang afiliasi al-Qaidah itu dengan santai tanpa perlawanan mengambil alih kembali suatu wilayah setelah Tentara Nasional Somalia (SAN) dan misi pasukan Uni Afrika di Somalia (AMISOM) pergi meninggalkan kota, seperti dilaporkan allafrica.com.
Belum diketahui secara pasti mengapa aliansi pasukan Afrika tersebut meninggalkan area tugas mereka, namun sejumlah laporan yang berhasil diperoleh dari Baidoa menyebutkan bahwa reposisi pasukan itu terjadi setelah pemerintah federal Somalia tidak mampu membayar gaji tentara selama berbulan-bulan.
Saat tiba di lokasi, pejuang-pejuang jihadis al-Syabab langsung memasang bendera hitam mereka di bagian atas gedung-gedung pemerintahan, termasuk kantor polisi dan sejumlah kompleks lainnya sebagai cara untuk mengumumkan bahwa para mujahidin sudah “come back”.
Goof-Gaduud termasuk sub-wilayah dari kota Baidoa yang sebelumnya sempat beberapa kali jatuh ke tangan pasukan Somalia yang didukung oleh angkatan bersenjata Uni Afrika saat mencoba menekan mujahidin dari Mogadishu pada tahun 2011. Sementara al-Syabaab sendiri meskipun kehilangan kontrol atas beberapa area di ibukota Mogadishu, mereka dilaporkan menguasai wilayah yang luas di pedalaman dan sejumlah garis pantai. (kiblat/adj)
Komentar Mustanir.com
Milisi Al Syabaab adalah para pejuang kaum muslimin yang terdzalimi oleh pemerintah Republik Sekuler di Afrika, kemudian kedzaliman tersebut memaksa kaum muslimin tersebut mengangkat senjata untuk meniadakan kedzaliman di negeri mereka.
Perjuangan milisi Al Syabaab sesungguhnya harus diarahkan dari perjuangan meniadakan kedzaliman penguasa Sekuler, menuju perjuangan tegaknya Syariat Islam dengan berdirinya Daulah Islam. Yakni sebuah negara yang dibangun diatas landasan pemikiran dan akidah Islam. Bukan negara yang dibangun berlandaskan militer atau monarki semata.