Liga Arab, Syiah Houthi dan Peperangan
Arab Saudi Berperang Dengan Syiah Houthi di Yaman
Apa yang dikhawatirkan selama ini oleh banyak kalangan bahwa negara-negara Arab Teluk akan terseret ke dalam konflik Yaman akhirnya terjadi. Arab Saudi telah mengobarkan perang terbuka terhadap gerakan Ansarullah atau kelompok al-Houthi yang berkuasa di Yaman dan didukung oleh banyak, termasuk kalangan militer Yaman.
Alalam Kamis (26/3/2015) melaporkan bahwa pesawat tempur menerobos angkasa Yaman dan melepaskan beberapa roket di Sanaa, ibu kota negara ini. Mengutip laporan situs Kementerian Pertahanan Yaman, pasukan pertahanan darat Yaman di pangkalan udara al-Dailami, Sanaa, telah melawan serangan udara Saudi dan berhasil merontokkan satu unit pesawat kiriman rezim al-Saud yang melesat di angkasa Sanaa.
TV Yaman memberitakan penduduk Sanaa turun ke jalan-jalan mengutuk agresi Saudi ke Yaman. TV Yaman juga melaporkan beberapa korban telah jatuh dari kalangan warga sipil di Sanaa, sementara reporter Alalam mengabarkan bahwa sejumlah korban sipil juga jatuh di kawasan Hawwat di utara Sanaa akibat serangan udara Saudi.
Kementerian Kesehatan Yaman menurunkan instruksi mendesak kepada tim medis supaya mendatangi beberapa rumah sakit di Sanaa.
Salah seorang petinggi Ansarullah, Mohammad al-Bukhaiti, menegaskan bahwa Arab Saudi telah menabuh genderang perang terhadap Yaman.
“Bangsa Yaman akan melawan dengan gagah berani agresi terhadap Yaman. Ini merupakan perang yang zalim terhadap bangsa Yaman. Kami akan menghadapinya dengan berani,” tegasnya.
Dia juga mengingatkan bahwa operasi militer terhadap Yaman dapat mengobarkan perang besar di kawasan.
Beberapa hari lalu, komandan pasukan Ansarullah Ali al-Shami mengancam akan melancarkan ekspansi ke kota suci Mekkah hingga Riyadh jika Arab Saudi melancarkan intervensi militer ke Yaman.
“Ekspansi kami tidak akan berhenti di Mekkah, melainkan berlanjut hingga ke Riyadh… Kami pernah bertempur dengan Saudi pada tahun 2009, dan dalam hitungan jam kami berhasil menerobos masuk sejauh 50 kilometer ke wilayah mereka hanya dengan jumlah pasukan yang kurang dari 100 personil,” tegasnya, sebagaimana dilansir Wall Street Journal, Selasa (24/3/2015).
Saudi Tidak Sendirian
Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS), Adel bin Ahmed al-Jubeir, menyatakan bahwa negaranya tidak sendirian membela presiden Yaman tersingkir Abd Rabbuh Mansur Hadi, melainkan ada 10 negara yang kompak membela Mansur Hadi, termasuk lima negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC), kecuali Oman.
Dia menjelaskan bahwa intervensi di Yaman dilancarkan sebatas operasi serangan udara dengan sandi “Badai Ketegasan” (Asifah al-Hazm).
Menurutnya, operasi ini dilakukan juga dengan kordinasi AS, didasarkan pada Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Liga Arab, dan bertujuan melindungi Mansur Hadi. (sumber: liputanislam.com)
Liga Arab Akan Bersatu Perangi Syiah Houthi
Liga Arab akan membahas rencana mereka untuk melakukan intervensi militer terhadap negara Yaman. Ini menyikapi Yaman yang saat ini dikuasai oleh pemberontak Syiah Houthi.
Wakil Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmad Ben Heli menyatakan ide intervensi militer atas permintaan langsung dari Menteri Luar Negeri Yaman, Riad Yassin. Rencananya ide ini akan dibahas oleh internal liga Arab Jumat (27/3).
Dia menyatakan, ide intrevensi militer ini untuk mencegah Syiah Houthi yang semakin menguasai seluruh wilayah Yaman. Ditambah lagi Syiah Houthi menjadi perpanjangan tangan kepentingan politik negara Iran.
Kondisi terbaru Yaman Saat ini Yaman dikendalikan oleh pemeberontak Syiah Houthi. Kelompok ini sekarang sedang mengajukan penawaran sebesar hampir 100 ribu dolar AS untuk menangkap mantan Presiden Yaman yang terguling, Abd Rabb Mansour Hadi.
Adapun di beberapa kota di Yaman, pertempuran masih terjadi antara kelompok Houthi dengan penentangnya. Meskipun saat ini ibukota Yaman yakni Sanaa telah dikuasai oleh kelompok ini. (Sumber: republika.co.id) (adj)