Pemerintah Mesir Larang 14 Calon Haji dari Gaza

Pemerintah Mesir Larang 14 Calon Haji dari Gaza

Mustanir.com – Pemerintah Mesir telah melarang 14 calon jamaah haji dari Jalur Gaza untuk melakukan perjalanan melalui perbatasan Rafah, hari Selasa (30/8). Mereka akan menunaikan ibadah haji tahun ini.

Manajer perlintasan Rafah dari pihak Palestina, Hisyam Adwan, dalam sebuah pernyataan pers menyatakan bahwa pemerintah Mesir telah memulangkan beberapa dari warga Palestina dari persimpangan. Mesir beralasan, mereka tercantum dalam daftar pencegahan keamanan ke Mesir.

Adwan menjelaskan bahwa piihaknya akan berupaya menemui pihak terkait di Mesir untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Kita akan menjumpai pihak yang berwenang di Mesir untuk memfasilitasi perjalanan orang-orang yang telah dipulangkan itu dan tidak tercantum dalam daftar pencegahan keamanan,” kata Adwan.

Manajer perlintasan Rafah dari pihak Palestina melepaskan kelompok pertama dari peziarah dari Jalur Gaza pada Selasa pagi. Mereka terdiri dari 775 calon jamaah haji melalui penyeberangan Rafah untuk menunaikan ibadah Haji ke Mekkah.

Jamaah sisanya dijadwalkan berangkat dengan tiga penerbangan per hari. Setiap perjalanan akan mengangkut sekitar 266 jamaah, melalui jalan darat dari Rafah ke bandara Kairo, dan kemudian ke Bandara King Abdul Aziz di Jeddah. Jumlah jamaah yang diberangkatkan tahun ini adalah 2318 orang, di luar 455 jamaah dari undangan Raja Salman yang merupakan keluarga syuhada.

Pihak berwenang Mesir terus menerapkan penutupan penyeberangan Rafah sejak musim panas 2013 secara penuh. Rafah hanya dibuka selama beberapa hari untuk melakukan perjalanan pasien darurat, mahasiswa dan kasus kemanusiaan, sementara ada sekitar 30 ribu warga Palestina yang ingin bepergian sebagian besar pasien dan siswa. (kiblatnet/adj)

Komentar Mustanir.com

Sungguh keterlaluan penguasa Mesir yang melarang kaum muslimin dari Gaza untuk melaksanakan ibadah Haji. Padahal jika ia tahu bahwa kebijakannya di mata Syariat adalah termasuk dari dosa besar, yakni menghalangi manusia untuk beribadah kepada Allah, maka ia seharusnya bertaubat dan memohon ampun kepada Allah Ta’ala.

Memang, penguasa Mesir saat ini yakni Jenderal Al Sisi merupakan penguasa dengan tangan besi. Dia adalah kaki tangan Amerika Serikat untuk mengokohkan kehidupan Demokrasi-Sekuler di Mesir. Dia merupakan lulusan Universitas Militer di Amerika Serikat. Dan kaki tangan Amerika Serikat, bukan hanya Al Sisi penguasa Mesir, tetapi juga semua kepala negara yang secara sadar menjalankan sistem pemerintahan Demokrasi-Sekuler.

Wahai kaum muslimin, ada dua musibah besar bagi umat Islam sekarang ini. Yakni Tidak menjalankan hukum Allah sebagai sistem pemerintahan dan adanya penguasa muslim yang menjadikan hukum kufur sebagai sistem pemerintahan.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories