Penjelasan Rabithah Ulama Al Muslimin Tentang Situasi Di Yaman
Penjelasan Rabithah Ulama Al Muslimin (Muslim Scholars Association)
Segala puji hanya bagi Allah yang Maha Menghukumi segala sesuatunya, Maha Berkehendak atas segala yang Dia kehendaki, tiada cela atas segala ketetapanNya, Dialah Al Waliyyu Al Hamiid, Yang Maha Berkuasa lagi Maha Terpuji. Shalawat dan salam atas dia yang telah Allah Ta’ala utus dengan Al Kitab dan dikuatkanNya dengan Al Hadiid (besi), dan atas segenap keluarganya, dan seluruh shahabatnya.
Amma ba’du,
Rabithah Ulama Al Muslimin telah mengikuti perkembangan rencana Dinasti Shafawi Persia (yaitu negara Iran –pen) di negeri Yaman, serta mengikuti perkembangan mengenai orang-orang yang memperburuk suasana dari kalangan kelompok Hutsiyyin, dan para pemimpin mereka yang berjiwa lemah namun menjadi dalang berbagai fitnah. Sebagaimana Rabithah juga mengikuti rencana adanya negara-negara yang bergabung dalam operasi militer guna membantu rakyat Yaman.
Menghadapi situasi ini, maka Rabithah Ulama Al Muslimin menegaskan beberapa poin berikut ini :
– Bahwasanya upaya penyelamatan Yaman dari cengkeraman penjajahan Iran As Shafawi yang tercela, hukumnya adalah wajib syar’i. Seluruh militer dari berbagai bendera, hendaknya menyatukan urusan mereka demi melepaskan Yaman dari kekuasaan Persia yang tercela. Setiap upaya yang dikerahkan dalam hal tersebut adalah hal yang patut disyukuri.
– Rabithah Ulama Al Muslimin menyerukan kepada seluruh ulama Yaman, para da’i, dan mujahidin di dalamnya, untuk menyatukan kalimat mereka dan memilih barisan mereka. Semua itu demi membela agama, aqidah, dan negeri mereka dari serangan musuh. Hendaklah mereka mengetahui, bahwasanya persatuan di atas hal yang mafdhuul (tidak utama), adalah lebih baik daripada berpecah belah demi sesuatu yang faadhil (utama). Hendaklah mengingat firman Allah ‘azza wa jalla
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلا تَفَرَّقُوا
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai” (QS. Ali Imran : 103)
وَلا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ واصبروا
“Dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang serta bersabarlah” (QS. Al Anfaal : 46)
– Wajib atas setiap pemimpin suku, gubernur, panglima perang dan para tentara untuk bertaqwa kepada Allah, tidak menukar agama dan negeri mereka demi sepotong dunia yang sedikit. Hendaklah mereka berupaya untuk menjaga amanah yang telah Allah berikan. Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui” (QS. Al Anfaal : 27)
– Tidak boleh bagi setiap muslim dan beriman kepada Allah dan hari akhir, untuk memberikan pertolongan kepada pemberontak Hutsi (Houthi), yang tujuan mereka tidak lain hanyalah untuk menundukkan Yaman yang berhaluan Sunni, menjadi bagian dari kekuasaan Iran, dan akhirnya merampok kekayaan negeri Yaman.
– Bagi segenap kaum muslimin di Yaman, Iraq, Syam, dan selainnya dari negeri-negeri kaum muslimin agar tidak terkecoh dengan sekelompok orang yang mengangkat jargon “Matilah Israel!”, “Matilah Amerika!”, namun kemudian (secara tidak langsung –pen) justru bekerjasama dengan musuh Islam dan ummat Islam, dengan membunuhi kaum muslimin di berbagai tempat.
Penutup
Rabithah menyerukan kepada segenap kaum muslimin dan umat Islam, khususnya rakyat Yaman untuk bertaubat kepada Allah ‘azza wa jalla, kembali kepadanya semata, berpegang teguh dengan tali Allah, yakin dengan pertolongan dan janjiNya, dan memenuhi syarat-syaratNya (demi tegaknya janji Allah tersebut –pen).
إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Jika kalian menolong (agama) Allah, maka Allah pasti akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian” (QS. Muhammad : 7)
Kami memohon pada Allah agar senantiasa menjaga saudara kami rakyat Yaman, menyatukan kalimat mereka di atas kebenaran, menolong ahlussunnah di setiap tempat, menghancurkan ahli bid’ah, kesesatan, dan para pendusta agama.
وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa” (QS. Al Hajj : 40).